Apa itu Kebijakan Kerahasiaan?

Dalam organisasi seperti rumah sakit, data dan informasi pribadi pasien biasanya hanya dapat dilihat oleh mereka yang terlibat langsung dengan kasus tersebut.

Kebijakan kerahasiaan adalah seperangkat aturan mengenai distribusi dan pemeliharaan informasi dan catatan. Sekolah, gereja, rumah sakit, dan bisnis semuanya mungkin memiliki kebijakan kerahasiaan yang harus disetujui dan dipatuhi oleh karyawan. Kebijakan kerahasiaan umumnya berusaha untuk menetapkan pedoman yang jelas mengenai jenis informasi yang harus dibatasi, rantai komando untuk mengungkapkan informasi pribadi, dan informasi yang mungkin atau harus diungkapkan kepada pihak berwenang.

Di arena medis, kerahasiaan sering disebut sebagai hak istimewa dokter-pasien.

Beberapa kebijakan kerahasiaan dimaksudkan untuk melindungi pelanggan atau pasien bisnis. Dalam organisasi seperti rumah sakit, data dan informasi pribadi pasien biasanya hanya dapat dilihat oleh mereka yang terlibat langsung dengan kasus tersebut. Kegagalan untuk menjaga standar kerahasiaan, seperti meninggalkan file pasien berserakan di tempat umum, dapat menyebabkan tuntutan hukum. Selain itu, dengan sengaja mengekspos kondisi, pernyataan, atau catatan pasien kepada mereka yang tidak terkait dengan kasus tersebut juga dapat menjadi alasan pemecatan karyawan atau prosedur perdata. Pada tahun 2008, misalnya, beberapa pekerja di UCLA Medical Center diberhentikan setelah berbagi informasi tentang pasien terkenal.

Kegagalan untuk mengelola catatan medis yang sensitif dapat mengakibatkan konsekuensi serius bagi penyedia layanan kesehatan.

Namun, dalam bisnis, kebijakan kerahasiaan juga dapat berfokus pada informasi internal apa yang harus dirahasiakan dari publik, seperti strategi pemasaran, penelitian dan pengembangan, dan memo internal. Pelanggaran kebijakan ini dapat menyebabkan penangguhan, pemecatan, dan terkadang proses hukum. Baru-baru ini, jenis undang-undang baru yang disebut hukum whistleblower telah dikembangkan untuk melindungi karyawan yang melanggar kebijakan kerahasiaan dan memperingatkan pihak berwenang karena praktik ilegal di dalam perusahaan. Undang- undang pelapor bertujuan untuk mencegah pembalasan, seperti pemutusan hubungan kerja, terhadap orang-orang yang mencoba menghapus praktik bisnis ilegal.

Kebijakan kerahasiaan sering kali mencakup bagian tentang informasi apa yang harus dilaporkan kepada polisi atau pihak berwenang lainnya. Beberapa profesional, seperti terapis, secara hukum diwajibkan untuk melanggar kerahasiaan pasien ketika diberi informasi tentang kejahatan. Guru juga sering dipaksa untuk melanggar rahasia jika mereka menerima bukti atau informasi tentang pelecehan anak atau kejahatan narkoba.

Dalam beberapa kasus, seperti masalah keamanan nasional atau pelanggaran hukum regional atau federal , pengadilan dapat memerintahkan seseorang atau saksi untuk melanggar kebijakan kerahasiaan. Jika orang tersebut menolak, dia dapat didakwa dengan penghinaan pengadilan dan dijatuhi hukuman penjara atau denda. Pada tahun 2005, dua jurnalis Amerika didakwa dengan penghinaan pengadilan karena menolak mengungkapkan sumber mereka, seorang pejabat pemerintah yang diyakini secara ilegal mengungkapkan identitas mantan agen Central Intelligence Agency. Keputusan kontroversial ini membuka babak baru dalam perdebatan lama: apakah jurnalis tidak akan dapat menemukan dan melaporkan berita secara akurat jika mereka tidak dapat dipercaya untuk menjaga kerahasiaan.

Baca juga