Apa itu Buffon?

Penghibur seperti badut dapat digambarkan sebagai badut.

Seorang badut adalah orang bodoh. Istilah ini digunakan baik untuk menggambarkan orang-orang bodoh yang lucu, namun menghibur seperti badut, dan orang-orang yang secara terbuka mempermalukan diri mereka sendiri, seperti pejabat yang tidak kompeten. Istilah ini juga digunakan secara lebih umum untuk menggambarkan seseorang yang bodoh atau kikuk. Secara umum, seseorang tidak menganggap istilah pelengkap kecuali jika ia adalah badut atau pelawak profesional .

Seseorang yang “baffoon” atau kikuk mungkin sering mengalami jari kaki tersandung.

Istilah ini telah digunakan dalam bahasa Inggris setidaknya sejak tahun 1549, dan mungkin dipinjam dari bahasa Prancis Kuno. Orang Prancis sebenarnya mengambil kata itu dari orang Italia, yang menyebut jester sebagai buffone , sebuah kata yang berasal dari bufffare , sebuah kata yang berarti “menggembungkan cek.” Kerbau diyakini berasal dari tiruan. Bagaimanapun, Inggris, bersama dengan banyak negara Eropa lainnya, memiliki pelawak pengadilan, badut, dan badut yang menghibur orang dengan kejenakaan mereka di Abad Pertengahan.

Buffon profesional cararn biasanya mengenakan pakaian berwarna cerah dan mencolok.

Dalam arti badut atau badut, badut adalah bentuk penghibur profesional. Para badut di Abad Pertengahan sering mengenakan pakaian berwarna cerah dan mencolok dan mereka memainkan alat musik selain menawarkan komedi fisik dan kecerdasan verbal. Para badut sering membawa tongkat kerajaan tiruan dan mengenakan topi lonceng yang meniru mahkota, menjadikan mereka satu-satunya orang di istana yang bisa mengolok-olok raja, bahkan secara tidak langsung.

Peran badut sebenarnya bisa sangat berbahaya. Buffoon diharapkan untuk menghibur pengadilan, tetapi mereka harus melewati garis tipis antara menjadi lucu dan ofensif. Beberapa raja mengharapkan apa yang disebut “bodoh” mereka benar-benar tajam, jenaka, dan politis, dan badut terkadang satu-satunya yang cukup berani untuk membuat komentar kritis tentang kondisi kerajaan. Seiring waktu, pelawak itu dihapus, karena tren di istana berubah, meskipun kata-kata seperti “pelawak”, “bodoh”, dan “badut” ada dalam banyak bahasa saat ini.

Dalam pengertian cararn, kebanyakan orang menggunakan “badut” untuk merujuk pada seseorang yang terlihat seperti orang idiot. Seorang figur publik dapat disebut badut jika dia membuat kesalahan yang jelas, dan dunia juga dapat digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat canggung secara sosial. Baik kesalahan fisik maupun verbal dapat mengarah pada pelabelan seseorang sebagai “badut”. Di Prancis cararn, beberapa badut dan penghibur melabeli diri mereka sendiri dengan sebutan buffon yang mengacu pada arti pertama kata tersebut.

Baca juga