Apa Elemen Utama Historisisme Baru?

Shakespeare adalah salah satu penulis kritikus New Historicism mengevaluasi dalam konteks teater dan masyarakat di Elizabethan Inggris.

Historisisme Baru adalah bentuk kritik sastra yang berfokus pada pemahaman karya sastra melalui konteks sejarahnya dan pemahaman peristiwa sejarah melalui analisis sastra. Aliran kritik ini muncul pada 1980-an dan diterima secara luas selama 1990-an. Pendukung utama termasuk Stephen Greenblatt dan Alan Liu, meskipun tidak semua kritikus menganggap New Historicists setuju dengan label tersebut.

Historisisme Baru adalah aliran kritik sastra.

Bentuk ini muncul sebagai respon terhadap aliran kritik sastra seperti “Kritikus Baru” tahun 1970-an, yang memfokuskan pendekatan kritisnya sepenuhnya pada teks sebuah karya sastra, mengabaikan konteks historisnya. Bagi para kritikus itu, sebuah karya sastra harus dipahami semata-mata berdasarkan kemampuannya sendiri, yang pada dasarnya ada secara independen dari audiens yang dituju dan bahkan dari niat penulisnya. Berlawanan dengan pandangan ini, New Historicists berpendapat bahwa karya harus dipahami dalam konteks budaya dan sosial dari produksi mereka. Dalam hal ini, aliran ini tidak berbeda dengan era kritik sastra sebelumnya, tetapi kembali ke metode analisis sastra yang lebih awal.

Teater Globe Shakespeare akan menjadi bagian dari konteks yang akan dipertimbangkan oleh kritikus Historisisme Baru ketika mengevaluasi karyanya.

Namun, Historisisme Baru berbeda dari pendekatan sebelumnya terhadap kritik sastra dalam beberapa hal penting. Kritikus Baru menganggap karya sastra sebagai produk dari keadaan sosial dan budaya mereka, tetapi mereka juga menganggap sejarah dan budaya sebagai produk sastra dan seni, memeriksa cara teknik ini membentuk identitas secara historis. Aliran ini juga menganggap sejarawan atau kritikus sastra sebagai produk dari keadaan sejarah tertentu. Oleh karena itu, semua kritik adalah produk dari zamannya sendiri dan mencerminkan pemahaman kontemporer tentang sejarah dan sastra, daripada makna absolut.

Historisisme Baru mempertimbangkan budaya, masyarakat, dan struktur kelas pada periode tersebut ketika mengevaluasi sebuah novel.

Oleh karena itu, pendekatan sastra di sekolah ini cenderung berfokus pada hubungan antara teks dan konteksnya. Misalnya, studi William Shakespeare cenderung kurang fokus pada peran kreativitas individu Shakespeare dan lebih pada struktur keseluruhan teater dan masyarakat di Elizabethan Inggris. Pendekatan ini mengakui karya Shakespeare mengandung banyak makna, masing-masing dipengaruhi oleh dan pada gilirannya mempengaruhi lingkungan sosial di mana drama itu dipentaskan.

Teks-teks New Historicist utama termasuk buku Stephen Greenblatt tahun 1980, Renaissance Self-Fashioning , seri esai tentang Shakespeare oleh Louis Adrian Montrose dan New Historicism , kumpulan esai yang diedit oleh H. Aram Veeser dan dirilis pada tahun 1989. Jurnal Representasi juga menerbitkan bekerja dari perspektif ini. Aliran pemikiran ini telah diterima secara luas di dunia akademis.

Baca juga