Apa itu Metode Deduktif?

Sherlock Holmes terkenal menggunakan metode deduktif.

Metode deduktif adalah pendekatan penalaran yang didasarkan pada deduksi, atau dimulai dari kasus umum dan, dari kasus umum itu, menarik kesimpulan tentang sesuatu yang lebih spesifik. Argumen berdasarkan metode ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Semua pria berbohong. Dave adalah seorang pria, oleh karena itu Dave berbohong.” Tentu saja, benar atau salah dari kesimpulan khusus sepenuhnya bergantung pada kebenaran klaim umum; jika klaim umum salah, kesimpulan khusus yang ditarik darinya juga salah, atau setidaknya salah disimpulkan. Berbeda dengan penalaran deduktif , penalaran induktif melibatkan mulai dari kasus-kasus tertentu dan, dari mereka, menarik kesimpulan umum.

Seorang detektif mungkin menerapkan penalaran deduktif untuk bukti di TKP.

Penalaran yang digunakan dalam metode deduktif dapat disajikan, secara formal atau informal, dalam berbagai cara yang berbeda. Salah satu bentuk paling umum dari metode deduktif adalah silogisme, di mana dua pernyataan bersyarat diberikan dan dari mereka ditarik kesimpulan. Misalnya, silogisme dapat berbentuk sebagai berikut: “Jika Dave terlambat bekerja lagi, bosnya akan marah. Jika bos Dave marah, Dave tidak akan mendapatkan kenaikan gaji. Oleh karena itu, jika Dave terlambat bekerja lagi, Dave tidak akan mendapat kenaikan gaji.” Kesimpulan bahwa Dave tidak akan mendapatkan kenaikan gaji jika dia terlambat bekerja diambil dari dua pernyataan kondisional sebelumnya.

Banyak fiksi pemecahan kejahatan , terutama cerita Sherlock Holmes, didasarkan pada metode deduktif. Dalam konteks demikian, metode ini merupakan suatu proses penyelesaian kejahatan berdasarkan penerapan penalaran deduktif terhadap perkara pidana. Seorang detektif dapat menerapkan beberapa pengetahuan umum tentang psikologi kriminal atau investigasi TKP ke spesifik kasus yang dihadapi untuk menarik kesimpulan tentang identitas dan metode kriminal. Metode deduktif sebenarnya digunakan dalam banyak situasi pemecahan kejahatan kehidupan nyata juga, karena banyak metode investigasi didasarkan pada penerapan pengetahuan umum yang diterapkan pada kasus-kasus tertentu.

Penalaran dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks profesional maupun pribadi, seringkali didasarkan pada metode deduktif. Pemeriksaan medis, penyelidikan, dan pengobatan, misalnya, semuanya didasarkan pada penerapan pengetahuan medis umum untuk pasien individu tertentu. Banyak penelitian di berbagai bidang seperti ekonomi , fisika , dan biologi menggunakan penalaran deduktif dan induktif. Peneliti membuat hipotesis dan menjelaskan beberapa hasil berdasarkan aturan umum tetapi seringkali perlu membuat teori umum baru untuk menjelaskan hasil spesifik yang tidak sesuai dengan kerangka teori yang ada.

Baca juga