Apa itu Bahasa Mati?

Ada sejumlah besar bahasa asli Amerika yang mati dengan kolonialisme Eropa.

Bahasa mati adalah bahasa yang tidak lagi dipelajari sebagai bahasa ibu. Beberapa contoh bahasa mati yang terkenal termasuk Koptik, Yunani Kuno, Latin, dan Sanskirt, meskipun ada banyak bahasa mati lainnya dari wilayah di seluruh dunia, termasuk sejumlah besar bahasa asli Amerika yang mati dengan kolonialisme Eropa. Beberapa bahasa mati adalah topik studi karena kepentingan budaya, bahasa, atau sosialnya, dan beberapa bahasa mati sebenarnya memiliki jumlah penutur yang melebihi bahasa cararn atau bahasa hidup, bahasa yang dipelajari sebagai bahasa ibu.

Kolonialisme Eropa di seluruh Afrika telah menyebabkan kematian beberapa bahasa suku.

Dalam beberapa kasus, bahasa mati bermutasi menjadi bahasa cararn. Yunani Kuno, misalnya, adalah pendahulu yang jelas untuk bahasa Yunani Modern, meskipun kedua bahasa tersebut sangat berbeda. Bahasa Latin melahirkan bahasa Spanyol, Prancis, Italia, dan Portugis, sedangkan bahasa Sanskerta adalah pendahulu dari banyak bahasa India. Dalam hal ini, banyak akademisi mempelajari bahasa mati untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah suatu budaya.

Mempelajari bahasa mati dapat membantu siswa belajar tentang sejarah orang-orang yang menggunakannya.

Mempelajari bahasa mati bisa menjadi sangat penting jika orang ingin belajar tentang sejarah orang yang menggunakannya. Terutama dalam kasus di mana bahasa tertulis dikembangkan, mengetahui bahasa mati dapat membuka jendela, dengan memungkinkan orang membaca catatan kontemporer tentang peristiwa sejarah. Seperti yang Anda bayangkan, banyak akademisi menjadi terlibat dalam kontroversi mengenai kekhususan bahasa mati, memperdebatkan bagaimana hal-hal akan diucapkan, misalnya, atau bagaimana kata-kata tertentu akan digunakan.

Istilah “bahasa mati” juga digunakan untuk merujuk pada bahasa yang jelas-jelas sedang menuju kematian. Di Amerika, misalnya, beberapa bahasa asli Amerika dikenal oleh segelintir penutur yang lebih tua, yang mungkin menggunakannya untuk komunikasi, tetapi bahasa-bahasa ini jelas sedang sekarat, karena tidak digunakan oleh generasi muda, dan mereka sering berhenti berubah. demikian juga. Di beberapa komunitas, kekhawatiran tentang kematian bahasa telah mendorong orang untuk memulai program yang dirancang untuk melestarikan bahasa ini, dan beberapa komunitas bahkan mencoba untuk menghidupkan kembali bahasa yang benar-benar mati seperti Latin dan Sansekerta.

Studi tentang bahasa budaya bisa sangat mengungkapkan, karena struktur bahasa dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana orang memandang dunia dan berpikir tentang hubungan mereka dengan orang lain, hewan, dan benda. Inilah sebabnya mengapa studi tentang bahasa mati sangat menarik bagi banyak orang, dan ini menjelaskan mengapa perdebatan di lapangan terkadang bisa memanas, dengan berbagai orang yang mendukung satu pandangan atau yang lain karena itu memajukan pendapat pribadi mereka.

Baca juga