Apa Arti Idiom “Jembatan Terlalu Jauh”?

Wanita berdiri di belakang tumpukan buku

idiom “jembatan terlalu jauh” biasanya digunakan untuk referensi sesuatu yang terlalu ambisius atau drastis harus realistis, atau untuk menggambarkan suatu tindakan yang sangat rumit dan menantang untuk mengeksekusi begitu banyak sehingga kemungkinan untuk gagal. Ini dapat digunakan dalam berbagai pengaturan untuk menggambarkan hal-hal yang berada di luar jangkauan, baik secara strategis, finansial, atau pribadi. Seringkali, tetapi tidak selalu, orang menempelkan frasa pada hal-hal yang akhirnya menyebabkan masalah atau konsekuensi serius. Misalnya, keputusan memabukkan pemilik toko untuk waralaba atau cepat membuka beberapa lokasi dapat digambarkan sebagai “jembatan terlalu jauh” jika lokasi tersebut gagal dan akhirnya menghabiskan banyak uang. Ungkapan itu berakar pada Perang Dunia Kedua, ketika pasukan sekutu memimpin misi yang gagal untuk menyalip sejumlah jembatan Jerman dalam misi yang dikenal sebagai Operation Market Garden. Kegagalan itu adalah dasar dari sebuah novel dan, kemudian, sebuah film yang membawa judul “Jembatan Terlalu Jauh”, yang bersama-sama terutama bertanggung jawab atas penggunaan idiom yang meluas di komunitas berbahasa Inggris.

Arti Dasar

Ketika seseorang menggunakan ungkapan “jembatan terlalu jauh”, implikasinya adalah bahwa tujuan atau misi yang digambarkan tidak akan terjadi, atau akan berakhir dengan kegagalan. Misalnya, sebuah perusahaan dengan tujuan yang melampaui batas mungkin akan gulung tikar. Proyek seseorang atau kelompok yang terlalu ambisius mungkin harus dibatalkan sama sekali ketika tidak dapat diselesaikan, yang mengakibatkan pemborosan waktu, uang, dan tenaga. Target yang lebih realistis akan jauh lebih mungkin untuk dicapai, dan memperluas tujuan terlalu jauh dapat mengakibatkan konsekuensi yang tidak diinginkan dalam jumlah yang tidak proporsional jika kesuksesan tidak tercapai.

Akar sejarah

Ungkapan berutang popularitas kepada Letnan Jenderal Inggris Frederick Browning, yang merupakan salah satu pemimpin kunci dalam misi sekutu yang gagal yang dikenal sebagai Operation Market Garden pada bulan September 1944. Dalam operasi ini, Sekutu berusaha untuk melewati garis Jerman dan merebut beberapa jembatan di Belanda, yang pada saat itu diduduki oleh pasukan Nazi.

Selama misi tersebut pasukan Sekutu berhasil merebut beberapa jembatan tetapi tertunda oleh pembongkaran jembatan di atas Terusan Wilhelmina. Jauh lebih banyak perlawanan yang dihadapi daripada yang telah diantisipasi, dan pada akhirnya, Sekutu diserbu. Banyak pasukan yang terjebak karena jembatan tidak dipegang, dan mereka harus dievakuasi. Jumlah pasti korban di antara pasukan Sekutu tidak diketahui, tetapi diyakini ada lebih dari 15.000 orang tewas, terluka atau hilang. Browning, yang dikatakan skeptis terhadap misi sejak awal, dilaporkan mengatakan kepada penyelenggara misi bahwa “Saya pikir kita mungkin akan melewati jembatan terlalu jauh” sebelum operasi dimulai. Kata-katanya tampaknya tidak diindahkan, tetapi meringkas sentimen idiom seperti yang digunakan saat ini.

Judul Sastra dan Media

Ungkapan tersebut menjadi populer setelah kutipan Browning digunakan sebagai judul novel tahun 1974 oleh penulis Irlandia Cornelius Ryan, dan sebuah film berdasarkan buku itu dan membawa judul yang sama dirilis pada tahun 1977. Film ini disutradarai oleh pembuat film Inggris Richard Attenborough. Selain itu, frasa tersebut digunakan sebagai judul video game bertema Perang Dunia II yang dirilis pada pertengahan 1990-an oleh Microsoft Corporation yang berbasis di AS .

Contoh Penggunaan Sehari-hari

Orang biasanya tidak menggunakan idiom untuk menggambarkan perang atau strategi militer, dan memang itu dapat diterapkan pada sejumlah keadaan sehari-hari. Dalam pidato umum sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang hanya membutuhkan banyak usaha untuk mencapainya. Seseorang yang memikirkan biaya liburan mungkin mengatakan sesuatu seperti, “Kita berada di hotel selama seminggu, kita melakukan beberapa perjalanan yang menyenangkan, tetapi menyewa perahu hanyalah sebuah jembatan yang terlalu jauh.” Demikian pula, seseorang yang berpikir tentang tuntutan waktu mungkin akan berkomentar bahwa tugas, tugas, atau permintaan tambahan adalah jembatan yang terlalu jauh — terutama jika menyelesaikannya akan menyebabkan orang tersebut mengalami stres atau kesulitan yang hebat.

Baca juga