Fagositosis: Pengertian, proses, mekanisme, fungsi, contoh, terbaru

Fagositosis – Setelah sebelumnya kami membahas tuntas tentang osmosis. Maka dipertemuan kali ini  akan membahas mengenai materi fagositosis beserta pengertian, proses, mekanisme, fungsi dan contohnya secara lengkap.Baiklah untuk melengkapi materi pembahasan yang akan disampaikan kali ini, maka sobat bisa simak ulasan dibawah ini.

Pengertian Fagositosis

Fagositosis itu apa? adalah istilah untuk suatu proses di mana sel-sel tertentu yang disebut fagosit menelan atau memakan partikel lain. Secara bisa berbentuk suatu organisme bersel tunggal, seperti amuba atau salah satu dari sel tubuh.

Dalam beberapa bentuk dari kehidupan hewan, seperti amuba dan spons, fagositosis ialah merupakan media makan. Dalam organ hewan fagositosis ialah merupakan suatu reaksi defensif terhadap infeksi dan invasi tubuh oleh zat asing (antigen).

Fungsi Fagositosis

Fagosit (bahasa Inggris: phagocyte) adalah pengolongan dari sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan dengan cara fagositosis/menelan patogen.

Fagosit berarti “sel” yang dapat memakan atau menelan material padat. Yang mana pada sel utama mempunyai peran yakni sebagai fagosit ialah neutrofil dan makrofag.

Untuk menelan partikel atau patogen, fagosit memperluas bagian membran plasma kemudian membungkus membran di sekeliling partikel hingga terbungkus.

Sekali berada di dalam sel, patogen yang menginvasi disimpan di dalam endosom yang lalu bersatu dengan lisosom. Kemudian didalam Lisosom terkandung sebuah enzim dan asam yang membunuh dan mencerna partikel atau organisme.

Fagosit umumnya berkeliling dalam tubuh untuk mencari patogen, namun mereka juga bereaksi terhadap sinyal molekular terspesialisasi yang diproduksi oleh sel lain, disebut sitokina.

Peran fagosit sangat vital untuk melawan infeksi, partikel asing yang mungkin masuk ke dalam tubuh, bakteri dan sel yang mati atau apoptosis.

Pada saat sel dari organisme tersebut mati, maka dengan melalui proses apoptosis ataupun oleh kerusakan akibat infeksi virus atau bakteri, sel fagosit berperan dengan memindahkan mereka dari lokasi kejadian.
Baca Juga : Dinding Sel

Dengan membantu memindahkan sel mati dan mendorong terbentuknya sel baru yang sehat, fagositosis adalah bagian penting dari proses penyembuhan jaringan yang terluka.

Fagositosis sel dari organisme inang umumnya merupakan bagian dari pembentukan dan perawatan jaringan biasa.

Proses Fagositosis

Dalam sel terjadi deformasi membran yakni guna membentuk kerucut kecil pada bagian dari materi yang akan diserap.

Selanjutnya terjadi penutupan didalam sel pada sisi kerucut, memeluk partikel dalam membran sel untuk menciptakan apa yang dikenal sebagai fagosom atau vakuola makanan, seperti amplop kecil bahan yang dikelilingi oleh membran sel.

Berdasarkan jaringan, fagosom akan dilewatkan ke dalam sel untuk penyerapan oleh lisosom, yakni sebuah struktur sel yang mengkhususkan diri dalam mencerna bahan-bahan yang masuk ke dalam sel.

Berikutnya pada lisosom akan bekerja dan memecah fagosom ke dalam bahan komponen, melewati senyawa yang berguna pada struktur lain dalam sel dan mengusir sisanya sebagai bahan limbah.

Mekanisme Fagositosis

1. Pengenalan (Recognition)

Mikrobia atau partikel asing terdeteksi oleh sel-sel fagosit.

2. Pergerakan (Chemotaxis)

Apanbila suatu partikel mikrobia telah dikenali, maka sel fagosit akan bergerak menuju partikel tersebut. Pada proses ini makrobia atau partikel asing mengeluarkan zat yang dapat memikat sel hidup seperti fagosit untuk menghampirinya.

3. Perlekatan (Adhesion)

Dalam sel, fagosit akan bergerak mengarah pada partikel asing, yang mana partikel tersebut akan melekat dengan reseptor pada membran sel fagosit.

4. Penelanan (Ingestion)

Pada saat pertikel asing telah berikatan dengan reseptor di membran plasme sel fagosit, membran sel fagosit akan menyelubungi seluruh permukaan partikel asing dan menelannya ke sitoplasma dalam sebuah gelembung mirip vakuola yang disebut fagosom.

5. Pencernaan (Digestion)

Kemudian pada Lisosom yang terdapat pada enzim penghancur seperti acid hydrolase dan peroksidase, berfungsi dengan fagosom membentuk fagolisosom.

6. Pengeluaran (Realising)

Pada produk sisa yang mana partikel asing yang tidak dapat dicerna akan kemudian dikeluarkan oleh sel fagosit.

Demikianlah Meteri pembahasan kali tentang fagositosis, semoga artikel ini bermanfaat serta dapat menambah wawasan bagi sobat semua.

Setelah menyelesaikan proses fagositosis ini, tubuh memulai proses penyembuhan dan sel-sel diangkut ke kelenjar getah bening untuk menyimpulkan proses penghancuran mereka yang masih terinfeksi dan dapat menyebabkan masalah.

Fagositosis dan pinositosis

Fagositosis adalah proses yang dapat dilakukan oleh satu set sel khusus, yang disebut fagosit, yang setara dengan memakan sel dengan bakteri, limbah, dan mikroorganisme lainnya.

Proses ini menghasilkan invaginasi yang menghasilkan vesikel yang disebut fagosom, yang justru dihancurkan dan terdegradasi.

Sekarang, pinositosis juga mengacu pada makan sel tetapi, dalam kasus ini, sel mencerna cairan ekstraseluler, serta gula dan protein.

Bahan-bahan ini memasuki sel melalui vesikel yang mengandung cairan dan bergerak melalui sel-sel kapiler melepaskan kontennya di jaringan yang mengelilinginya.

Sebagai contoh, lemak yang tidak larut dapat mengalir dari usus ke aliran darah.

Kesimpulan

Fagositosis adalah proses yang dilakukan sel fagosit dan protista yang menggulung partikel padat dengan membran sel dan membentuk fagosom internal. Fagositosis adalah bentuk spesifik dari endositosis yang melibatkan internalisasi vesikular terhadap partikel padat, seperti bakteri, dan bentuk lain yang cukup berbeda dengan fagositosis, yaitu pinositosis, yaitu internalisasi vesikular terhadap berbagai cairan.

Fagositosis bertanggung jawab untuk fungsi akuisisi nutrisi pada beberapa sel, dan di dalam sistem imunitas, fagositosis adalah mekanisme utama untuk menghilangkan patogen dan serpihan sel. Bakteri, sel mati jaringan, dan partikel mineral kecil adalah contoh objek yang akan difagositasi.

Proses fagositosis mirip dengan proses memakan pada tingkat sel tunggal organisme. Di makhluk multiseluler, proses telah diadaptasi untuk mengeliminasi serpihan dan patogen.

Fagositosis di sistem imunitas mamalia diaktifkan oleh penempelan Pathogen-associated moleculer patterns (PAMPS), yang mengaktivasi NF-κB. Oposin seperti C3b dan antibodi bisa beraksi sebagai tempat penempelan dan membantu fagositosis patogen.

Fagositosis adalah sebuah proses yang aktif di mana patogen yang telah terikat oleh pencerap, akan diliputi oleh membran makrofaga dengan kontraksi sistem aktin-miosin, dan masuk ke dalam vesikel yang disebut fagosom.

Setelah fagosom menjadi asam, beberapa lisosom makrofaga akan terinduksi dan membentuk fusi guna mengeluarkan enzim, protein untuk mendegradasi patogen. Fusi antara fagosom dan granula makrofaga disebut fagolisosom dengan respon antomikrobial intraselular. Degradasi bisa dilakukan dengan menggunakan oksigen ataupun tanpa oksigen

Degradasi menggunakan oksigen bergantung pada NADPH. Hidrogen peroksida dan myeloperoksidase mengaktifkan sistem berhalogenasi yang memicu penghancuran bakteri. Beberapa zat yang disekresi di dalam fagolisosom antara lain adalah hidrogen peroksida (H2O2), anion superoksida (O2-), nitrit oksida (NO).

Zat ini diperoleh dengan bantuan enzim NADPH lysosomal dan enzim lain melalui proses kimiawi yang disebut respiratory burst yang disertai peningkatan konsumsi oksigen dalam rentang waktu yang sangat singkat.

Degradasi tanpa oksigen bergantung pada pelepasan granula, berisi enzim proteolitik seperti defensin, lisozim, dan protein kationik. Peptida antimikrobial juga muncul dalam granula ini, termasuk laktoferin yang melepaskan zat besi untuk menyediakan kondisi yang tidak baik bagi pertumbuhan bakteri.

Di berbagai protista, fagositosis digunakan sebagai cara untuk mencari makan untuk menyediakan semua kebutuhan nutrisi mereka. Hal ini disebut nutrisi fagotropik, berbeda dengan nutrisi osmotrofik yang melakukan penyerapan, bukan fagositosis.

Baca juga