Apa yang Terlibat dalam Pelatihan Arkeologi?

Apa yang Terlibat dalam Pelatihan Arkeologi?

Para arkeolog biasanya dilatih dalam teknik penggalian yang memungkinkan barang-barang sensitif, seperti mumi, dikeluarkan dari situs tanpa rusak.

Pelatihan arkeologi biasanya melibatkan kombinasi pembelajaran kelas perguruan tinggi dan pengalaman praktis di lokasi lapangan. Banyak calon arkeolog pertama-tama mendapatkan pengalaman yang dibutuhkan ini untuk membantu para profesional berpengalaman. Pekerjaan arkeologi biasanya membutuhkan setidaknya gelar sarjana empat tahun dalam disiplin ilmu yang relevan, seperti antropologi , geologi , atau sejarah. Kursus yang tepat yang terlibat dalam pelatihan arkeologi sering kali bergantung pada area spesifik dari bidang yang ingin dipelajari oleh mahasiswa arkeologi secara mendalam. Pelatihan arkeolog di lokasi penggalian biasanya mencakup instruksi tentang cara memulihkan, melestarikan, dan membuat katalog berbagai jenis artefak.

Situs megalitik seperti Stonehenge sering digunakan untuk memperkenalkan mahasiswa arkeologi dengan prasejarah.

Program gelar perguruan tinggi sering memberikan dasar yang baik untuk pelatihan arkeologi. Terlepas dari jenis arkeologi yang dipelajari, siswa biasanya mengambil kursus matematika, penulisan teknis, biologi, dan kimia. Mereka yang berencana untuk mempelajari spesialisasi arkeologi seperti arkeologi klasik atau prasejarah biasanya perlu menyelesaikan kelas lanjutan dalam mata pelajaran seperti sejarah kuno, geologi, geografi fisik , dan sosiologi. Beberapa arkeolog masa depan tertarik untuk memulihkan dan mempelajari artefak dari budaya tertentu. Sebagian besar pelatihan arkeologi mereka termasuk mempelajari bahasa budaya, adat istiadat, sejarah, dan interaksi dengan seluruh dunia.

Situs arkeologi Mesoamerika, seperti reruntuhan Machu Picchu, sering dipelajari oleh program arkeologi Amerika.

Kerja lapangan merupakan bagian penting dari pelatihan arkeologi bagi mereka yang berencana untuk mengejar bidang karir ini. Jenis pekerjaan ini biasanya terbuka untuk siswa yang hampir menyelesaikan program gelar mereka. Pelatihan lapangan arkeologi praktis sering kali mencakup topik-topik seperti penanggalan karbon , pola erosi, dan metode pengawetan tulang manusia dan tulang hewan yang dipulihkan. Banyak mahasiswa arkeologi tingkat lanjut juga mempelajari teknologi yang relevan dengan bidang tersebut, termasuk sistem informasi geografis ( SIG ) dan beberapa program perangkat lunak tiga dimensi yang digunakan untuk menyajikan detail beberapa artefak. Pelatihan arkeologi menyeluruh umumnya mempersiapkan siswa untuk menjadi sejarawan serta ilmuwan.

Pelatihan arkeologi mungkin termasuk pelatihan lapangan.

Komunikasi dan diplomasi merupakan bidang penting tambahan dari pelatihan arkeologi khususnya untuk studi budaya yang berbeda. Para arkeolog yang berpengalaman harus mampu menggali daerah-daerah tertentu sesuai dengan undang-undang daerah yang berbeda, dan jenis pekerjaan lapangan ini terkadang memerlukan izin pemerintah. Beberapa spesialis seperti ahli Mesir Kuno berkolaborasi satu sama lain dalam beberapa bahasa yang berbeda. Semua jenis arkeolog juga belajar bagaimana menyajikan temuan kepada khalayak yang beragam, sehingga keterampilan komunikasi tertulis dan lisan yang kuat dalam lebih dari satu bahasa seringkali membantu. Tergantung pada bidang spesialisasi mereka, beberapa arkeolog juga memperoleh keterampilan dalam desain web , fotografi, dan pengeditan gambar untuk membuat presentasi dinamis dari artefak terbaru yang mereka temukan.