Apa Saja Berbagai Jenis Strategi Literasi?

Kata-kata penglihatan sering digunakan bersama dengan fonetik sintetik untuk mengajar anak membaca.

Strategi literasi memungkinkan pembaca untuk menginterpretasikan literatur dan menyimpan informasi yang sedang dibaca. Ada banyak jenis strategi sastra yang digunakan untuk pembaca pemula serta yang digunakan oleh pembaca berpengalaman. Beberapa jenis strategi dasar yang sering digunakan termasuk pengenalan kata-kata penglihatan, prediksi, dan pengurutan; mengaktifkan pengetahuan sebelumnya, kelancaran, dan pertanyaan juga membantu pembaca pemula. Strategi lanjutan termasuk menentukan bias penulis, kredensial, dan tujuan karya sastra.

Banyak kakek-nenek mengambil peran aktif dalam pengembangan keterampilan untuk cucu-cucu mereka.

Pembaca awal dan prapembaca diajari prediksi dan pertanyaan sebagai strategi literasi — mereka membantu membangun fondasi untuk pemahaman bacaan. Memprediksi apa yang mungkin terjadi selanjutnya dalam sebuah cerita adalah alat yang hebat yang dapat mengarah pada analisis sastra dan memperkuat pemahaman sebab-akibat. Phonics dan mengidentifikasi kata-kata penglihatan adalah strategi literasi umum yang digunakan ketika anak-anak pertama kali mulai membaca juga. Membangun kosakata kata-kata penglihatan dapat membantu membawa kelancaran saat membaca. Kata-kata umum seperti “the” dan “because” adalah kata-kata penglihatan awal karena digunakan pada frekuensi yang lebih tinggi daripada kebanyakan kata lain dalam sastra.

Semua orang memiliki pengetahuan sebelumnya tentang beberapa jenis. Ini mendefinisikan pengalaman bahwa seseorang telah melalui dalam hidupnya sejauh ini. Saat membaca, pembaca menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk memahami teks. Sebagian besar literatur tidak mendefinisikan setiap istilah yang digunakan, sehingga pengetahuan sebelumnya diandalkan untuk memahami konsep dan istilah yang tidak didefinisikan secara jelas dalam teks.

Sequencing adalah strategi literasi yang digunakan untuk menggambarkan apa yang datang pertama, berikutnya, dan terakhir dalam sebuah cerita. Seorang anak yang sedang belajar membaca dapat memperoleh manfaat dari kegiatan pengurutan karena ini akan membantunya untuk memprediksi hasil yang mengarah pada pemahaman sastra. Aktivitas pengurutan umum termasuk memotong ilustrasi kotak dan menempelkannya dalam urutan berurutan yang benar seperti yang akan terjadi dalam sebuah cerita. Contoh pengurutan lainnya adalah membaca sebuah cerita dan mengajukan pertanyaan tentang bagian mana yang lebih dulu, selanjutnya, dan terakhir dalam cerita.

Strategi keaksaraan tingkat lanjut mencakup strategi menulis dan strategi membaca. Menentukan bias atau tujuan penulis dapat membantu pembaca memahami konteks sebuah cerita. Memahami perspektif penulis juga dapat membantu menentukan bias penulis. Ketika pembaca tingkat lanjut menganalisis dan menanggapi literatur, strategi ini sangat membantu. Sebuah respon sastra adalah strategi menulis berdasarkan pemahaman. Sebuah respon sastra dapat dimanfaatkan baik dalam strategi literasi awal dan lanjutan.

Baca juga