Apa Jenis Retorika yang Berbeda?

Aturan retorika Aristoteles masih digunakan untuk melatih siswa.

Retorika adalah seni menyajikan informasi secara persuasif. Mungkin ahli retorika paling terkenal dalam sejarah pemikiran Barat adalah filsuf Yunani kuno Aristoteles , yang mengidentifikasi tiga jenis retorika: etos, atau etika; logo, atau logika; dan pathos , atau emosi. Lebih dari 2.000 tahun kemudian, ketiga jenis retorika ini masih menggambarkan cara utama pembicara, penulis, seniman, dan pengiklan dapat membujuk audiens mereka.

Filsuf Yunani Aristoteles mendefinisikan tiga bentuk teknik persuasif.

Etos adalah daya tarik terhadap keahlian atau kedudukan etis orang yang mengajukan argumen. Seorang politisi, misalnya, mungkin menarik kredibilitas, karakter moral, atau prestasi masa lalunya. Kesaksian ahli adalah jenis lain dari daya tarik etos. Pengesahan seorang dokter atau peneliti medis tentang pengobatan tertentu, misalnya, akan mengandung daya tarik etos, sedangkan kesaksian pasien yang telah minum obat tidak harus. Dalam jenis retorika ini, penekanannya adalah pada pendebat daripada pada subjek itu sendiri.

Jenis kedua dari retorika Aristoteles adalah logos, yang mengacu pada pernyataan faktual atau kesimpulan logis. Sebagian besar artikel ilmiah terutama terdiri dari argumen berdasarkan logo, karena biasanya berisi tesis yang didukung oleh penelitian, data, dan argumen logis. Tentu saja, data dalam banyak artikel ilmiah, terutama di bidang humaniora, terbuka untuk interpretasi, dan penulis yang berbeda dapat menarik kesimpulan logis yang berbeda mengenai data yang sama. Menyebut suatu argumen logis tidak berarti bahwa argumen tersebut bebas dari opini, spekulasi, atau kesalahan, tetapi ini berarti bahwa argumen tersebut didasarkan pada fakta dan bukan emosi.

Pathos adalah akar kata Yunani dari kata menyedihkan, yang berarti “sesuatu yang berhubungan dengan emosi.” Dari ketiga jenis retorika tersebut, retorika yang paling sering digunakan dalam periklanan karena keputusan finansial orang sering kali terombang-ambing oleh emosinya. Pathos sering merupakan jenis retorika visual. Sebuah foto dengan pencahayaan yang buruk dari seorang remaja yang cemberut dan berwajah berjerawat dikontraskan dengan foto glamor yang telah di-retouch, misalnya, dapat digunakan untuk menggambarkan emosi penderita jerawat lainnya untuk meyakinkan mereka dengan merek perawatan kulit tertentu. Hampir semua jenis retorika yang menggunakan humor juga termasuk dalam kategori pathos.

Baca juga