Apa Itu Kalimat Sumbing?

Buku referensi bahasa inggris.

Kalimat sumbing adalah struktur kalimat tertentu dalam bahasa Inggris yang membagi kalimat sederhana menjadi satu dengan klausa utama dan klausa bawahan. Dengan menggunakan teknik ini, seorang penulis dapat menekankan satu bagian kalimat seperti halnya pembicara dengan melafalkan kata-kata tertentu. Dalam kalimat sumbing, kata “itu” sering digunakan sebagai titik awal, diikuti oleh bentuk kata “menjadi” dan fokus utama kalimat yang ingin ditekankan oleh penulis. Cara lain untuk membentuk kalimat ini adalah memulai dengan klausa relatif yang dimulai dengan kata tanya untuk menetapkan penekanan utama kalimat.

Ketika seseorang memberikan pidato kepada orang banyak, dia dapat mengontrol titik-titik penekanan dengan nada suaranya. Dengan membawa sejumlah otoritas ekstra pada kata-kata tertentu, seorang pembicara dapat memberi tahu pendengar apa yang dia ingin mereka ingat. Penulis biasanya tidak memiliki kemewahan itu, tetapi mereka dapat menunjukkan penekanan dengan penggunaan kalimat sumbing.

Sebagai contoh kalimat seperti itu, perhatikan dulu kalimat sederhana, “Saya ingin belajar sejarah di sekolah.” Dianggap apa adanya, kalimat itu dapat ditekankan dalam beberapa cara berbeda oleh seorang pembicara. Dengan membuat kalimat sumbing, penulis dapat menunjukkan penekanannya. Misalnya, dia bisa mengatakan, “Ini adalah sejarah yang ingin saya pelajari di sekolah.” Itu tidak meninggalkan keraguan di mana penekanan harus ditempatkan.

Cara lain agar kalimat sumbing dapat dibentuk adalah melalui penggunaan klausa relatif. Klausa ini biasanya dimulai dengan kata tanya seperti “siapa” atau “apa”. Salah satu contohnya adalah transformasi kalimat sederhana, “Saya ingin bepergian ke Italia di musim semi.” Itu bisa diubah menjadi, “Di mana saya benar-benar ingin bepergian adalah Italia di musim semi.” Kalimat ini menekankan Italia.

Dengan menggeser kata dan klausa, penulis kalimat sumbing dapat menggeser penekanan di mana pun dia mau. Misalnya, kalimat dari paragraf sebelumnya dapat diubah menjadi, “Ketika saya ingin bepergian ke Italia adalah musim semi.” Itu juga dapat diubah menjadi kalimat, “Yang ingin saya lakukan adalah bepergian ke Italia di musim semi.” Sama seperti pembicara yang mengubah intonasinya, perubahan kata-kata yang halus ini dapat menandakan perubahan penekanan dalam sebuah kalimat.

Baca juga