Apa Artinya “Memperpanjang Ranting Zaitun”?

Di dunia kuno, tentara yang kalah mempersembahkan ranting zaitun saat pertempuran berakhir.

Istilah “memperpanjang cabang zaitun” berarti membuat tawaran perdamaian atau rekonsiliasi. Istilah ini berasal dari Alkitab, berasal dari bagian Perjanjian Lama yang berhubungan dengan air bah; tanda bahwa air bah telah berakhir adalah ranting zaitun yang dibawa kembali ke bahtera oleh seekor merpati . Cabang-cabang zaitun juga merupakan simbol perdamaian di Yunani Kuno dan Roma, dan mereka terus digunakan dalam berbagai karya seni yang dimaksudkan untuk menunjukkan perdamaian, dari mural hingga tambalan.

Sebuah kebun zaitun.

Beberapa orang telah menyarankan bahwa zaitun adalah pilihan yang sangat disengaja dan dipertimbangkan dengan baik sebagai metafora untuk perdamaian, karena pohon zaitun terkenal membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk matang. Perang biasanya sangat sulit di pohon karena orang tidak dapat meluangkan waktu untuk memelihara mereka dan menanam yang baru. Oleh karena itu, tawaran ranting zaitun akan menunjukkan bahwa seseorang lelah berperang, apakah itu perang yang sebenarnya atau perselisihan di antara teman-teman.

Cabang zaitun dengan zaitun hitam.

Pada zaman Yunani dan Romawi Kuno, orang akan mempersembahkan ranting zaitun secara harfiah. Di Roma, misalnya, tentara yang kalah secara tradisional membawa ranting zaitun untuk menunjukkan bahwa mereka menyerah, dan orang Yunani memasukkannya ke dalam pernikahan dan upacara lainnya. Di era cararn, cabang biasanya metaforis, bukan literal, paling tidak karena tanaman agak sulit didapat.

Orang-orang dapat mengulurkan cabang zaitun selama pertemuan untuk menyelesaikan dan mengeluarkan.

Banyak orang setuju bahwa negosiasi damai di semua lapisan masyarakat adalah ide yang bagus. Antar negara, jelas, penting untuk memperluas cabang zaitun untuk memastikan keamanan bersama dan untuk membantu dunia berjalan lebih lancar. Tindakan ini juga dapat menjadi penting pada tingkat pribadi, karena menyelesaikan konflik dan belajar bergaul dengan orang lain dipandang sebagai keterampilan hidup yang penting dalam banyak budaya.

Pada titik tertentu dalam hidup mereka, banyak orang akan disarankan untuk memperpanjang cabang zaitun untuk menyelesaikan perselisihan atau menyelesaikan masalah. Beberapa orang percaya bahwa dibutuhkan keberanian yang sangat besar untuk mengambil tindakan ini, karena sering kali disertai dengan pengakuan kesalahan dan penyesalan. Ketika sebatang pohon zaitun ditawarkan dengan motif tersembunyi, seperti mencoba membuat orang lain mengakui bahwa dia salah, upaya rekonsiliasi sering kali gagal, dan ini adalah hal yang sangat penting untuk diingat. Orang-orang yang benar-benar percaya bahwa orang lain telah berbuat salah kepada mereka harus menunggu orang itu melakukan langkah pertama menuju perdamaian atau mencari cara untuk memaafkan mereka sehingga ada upaya rekonsiliasi sejati.

Baca juga