Bunyi Hukum Ohm dan rumusnya

Bunyi Hukum Ohm dan rumusnya

Hukum Ohm adalah hukum yang digunakan dalam fisika yang pada dasarnya menjelaskan bagaimana listrik beroperasi dengan baik dalam rangkaian sederhana. Untuk menjelaskan proses listrik hukum ini menunjukkan bagaimana tiga elemen listrik – ampere, hambatan, dan tegangan – bekerja sama untuk menciptakan sebuah sirkuit listrik yang berfungsi.

Bunyi Hukum Ohm adalah: bahwa jumlah arus listrik, diukur dalam ampere, melakukan perjalanan melalui konduktor sebanding atau sama dengan tegangan, tetapi berbanding terbalik dengan hambatan dalam konduktor.

Pemrakarsa hukum dan senama adalah George Simon Ohm, seorang fisikawan Jerman terkenal di awal 1800-an. Ketika bekerja sebagai profesor di Jesuit Gymnasium of Cologne di Jerman, ia bereksperimen dengan dan mengamati perilaku listrik di sirkuit sederhana dengan panjang kawat yang berbeda.

Dia menggambarkan dan mendokumentasikan semua hasil dalam sebuah buku, ” The Galvanic Circuit Investigated Mathematically,” yang awalnya menolak tapi kemudian mengakui, yang mengarah ke pembentukan Hukum Ohm.

Hukum Ohm dapat ditulis dalam persamaan matematika sederhana: I = V / R, di mana I adalah arus listrik diukur dalam ampere, V adalah tegangan, dan R adalah untuk resistensi. Dalam persamaan ini, resistensi biasanya variabel konstan, karena nilainya tidak tergantung pada jumlah arus listrik, melainkan pada bahan yang digunakan untuk membuat rangkaian, seperti kawat logam dan resistor itu sendiri.

Rumus dapat dinyatakan dalam bentuk terbalik lain seperti V = IR, atau R = V / I. Rumus ini terbalik dapat membantu menemukan nilai dari satu elemen jika nilai-nilai dari dua elemen lainnya sudah diidentifikasi.

Pada dasarnya terdapat tiga “kebenaran” pernyataan yang kita harus ingat tentang Bunyi Hukum Ohm. Pernyataan pertama yang harga I akan meningkat atau menurun jika nilai V peningkatan atau penurunan, masing-masing. Pernyataan kedua adalah bahwa nilai I akan menurun jika nilai R meningkat dan nilai V tidak berubah. Pernyataan ketiga adalah bahwa nilai I akan meningkat jika nilai R menurun dan nilai V tetap sama.

Prinsip Hukum Ohm dapat diterapkan secara praktis dalam peralatan dan perlengkapan yang dioperasikan oleh listrik atau baterai. Sebagai contoh, sebuah dioda pemancar cahaya sederhana (LED) hanya membutuhkan 2 volt dan 02 ampere untuk menerangi, tetapi terhubung ke baterai 6-volt. Hal ini dapat menyebabkan LED untuk terjadi sirkuit singkat, dan sebuah resistor yang dibutuhkan untuk mengurangi arus. Menggunakan rumus R = V / I, kita dapat menentukan bahwa resistor yang mengandung 200 ohm diperlukan untuk mengontrol arus yang masuk ke LED.