Apa itu Rasio Cakupan?

Apa itu Rasio Cakupan?

Pria memanjat tali

Rasio cakupan dirancang untuk menentukan kemampuan perusahaan untuk melunasi salah satu kewajiban keuangannya dalam hal arus kas yang dihasilkannya. Ada beberapa rasio berbeda yang tersedia, termasuk rasio mengenai bunga, biaya tetap, dan utang keseluruhan — semuanya dirancang untuk mengukur kekuatan jangka pendek perusahaan. Secara umum, rasio cakupan dihitung dengan mengambil pendapatan perusahaan dan membagi angka itu dengan biaya spesifik yang bersangkutan. Jika rasio lebih tinggi dari 1, berarti perusahaan dapat melunasi pengeluaran dengan keuntungannya dan memiliki sisa uang, sedangkan angka yang lebih rendah dari 1 menunjukkan mereka tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi permintaan keuangan ini.

Ketika mencoba mengukur solvabilitas keuangan, rasio cakupan adalah indikator akurat tentang seberapa baik kinerja perusahaan, setidaknya dalam jangka pendek. Sangat sederhana, rasio ini mengukur apakah perusahaan dapat membayar tagihannya. Ketidakmampuan untuk melakukan itu kemungkinan berarti bahwa perusahaan sedang berjuang dan mungkin menuju kehancuran. Rasio cakupan yang solid umumnya menunjukkan kekuatan finansial.

Rasio cakupan bunga, juga dikenal sebagai kali bunga yang diperoleh, diperoleh dengan mengambil pendapatan perusahaan sebelum bunga dan pajak dan membaginya dengan jumlah bunga yang harus dibayar perusahaan kepada kreditur. Misalnya, bayangkan bahwa sebuah perusahaan telah memperoleh $5.000 Dolar AS (USD) dalam periode waktu tertentu dan berutang $4.000 USD dalam pembayaran bunga selama periode yang sama. $5.000 USD dibagi $4.000 USD, yang menghasilkan angka kali bunga yang diperoleh 1,25. Ini pada dasarnya berarti bahwa perusahaan dapat menutupi pembayaran bunganya dan masih memiliki sisa 25 persen dari keuntungan aslinya.

Dengan cara yang sama, rasio lain dapat dihitung. Misalnya, rasio pembayaran utang memperhitungkan pembayaran bunga dan pokok, sedangkan rasio beban tetap mencakup beban tetap pada pembukuan perusahaan, seperti sewa. Setiap kali salah satu rasio ini ternyata lebih rendah dari 1, maka aman untuk mengatakan bahwa perusahaan dalam bahaya bangkrut.

Industri yang berbeda memiliki standar yang berbeda untuk apa yang merupakan rasio cakupan yang solid, tergantung pada volatilitas industri yang bersangkutan. Yang terbaik adalah membandingkan bisnis dengan bisnis lain di industri yang sama untuk mendapatkan gambaran nyata tentang bagaimana rasio mereka bertahan. Satu peringatan lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa rasio yang sangat tinggi belum tentu merupakan statistik positif untuk bisnis. Itu bisa menunjukkan bahwa perusahaan menghilangkan hutang mereka dengan kecepatan yang terlalu cepat, membuang-buang uang yang dapat digunakan untuk investasi lain untuk mengembangkan bisnis.