Apa itu Pasukan Khusus Korps Marinir?

Personil Pasukan Khusus telah bertanggung jawab untuk membantu misi Amerika di Afghanistan.

Pasukan Khusus Korps Marinir adalah lengan Korps Marinir Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas pengintaian khusus dan kontraterorisme. Unit ini juga disebut sebagai Komando Operasi Khusus Korps Marinir (MARSOC) dan dibentuk di tengah Perang Irak. Personil di unit ini, yang mungkin terlibat langsung dalam pertahanan internal asing, sangat terlatih dan di bawah arahan Komandan MARSOC dan Sersan Mayor MARSOC. Pasukan Khusus Korps Marinir merekrut Marinir yang menjanjikan untuk proses pelatihan multi-tahapnya.

MARSOC dibentuk pada tahun 2005 sebagai reaksi terhadap kebutuhan akan pasukan kontraterorisme di Timur Tengah, dan dikerahkan untuk pertama kalinya pada bulan Agustus 2006. Personil Pasukan Khusus bertanggung jawab untuk membantu misi Amerika di Afghanistan, Burkina Faso, dan negara-negara lain. Markas besar komando tersebut adalah Camp Pendleton di California. Fasilitas dan tempat pelatihan tambahan ditempatkan di Camp Lejeune, Carolina Utara.

Unit militer ini bertugas membantu militer Amerika Serikat dengan aksi langsung, kontraterorisme, dan pengintaian. Misi aksi langsung yang dilakukan oleh Pasukan Khusus Korps Marinir termasuk menyerang aset militer dan menghancurkan target yang tepat. Anggota unit dapat dikirim ke surga teroris untuk melumpuhkan sistem komunikasi dan mendapatkan intelijen tentang gerakan sel teroris. Misi pengintaian mencakup semuanya, mulai dari tata letak geologis pra-serangan hingga penilaian kerusakan pasca-serangan. Personel Pasukan Khusus mungkin juga bertanggung jawab untuk mempertahankan kota dan wilayah yang diduduki oleh militer Amerika Serikat dari serangan balik.

Rantai komando untuk MARSOC dimulai dengan Komando Operasi Khusus AS (USSOCOM) yang menugaskan komandan MARSOC untuk mengawasi pelatihan dan pelaksanaan misi untuk tiga batalyon kelompok tersebut. Sersan Mayor MARSOC mengawasi personel tamtama dan non-komisi di dalam unit. Inspektur Jenderal ditugaskan untuk menyelidiki kesalahan atau perilaku ilegal di dalam komando.

Proses pelatihan untuk seorang anggota unit dimulai dengan proses penilaian dan seleksi yang ketat. Seorang calon anggota diberikan tes psikologis dan fisik untuk menentukan ambang batas stres peserta pelatihan. Program pelatihan tujuh bulan menampilkan kursus penghancuran, keahlian menembak, dan sistem komunikasi. Perencanaan misi dan bahasa asing juga merupakan bagian dari kurikulum. Setelah menyelesaikan program pelatihan ini, seorang anggota komponen Marinir ini mengikuti latihan dan simulasi selama 18 bulan sebelum memasuki area pertempuran.

Baca juga