Apa itu Eufemisme?

“Perampingan” adalah eufemisme untuk menyingkirkan karyawan.

Eufemisme adalah kata atau frasa yang digunakan untuk menutupi konsep yang kasar atau menyinggung. Kiasan ini memberikan teknik untuk menghindari tabu dengan bersikap sopan. Banyak eufemisme yang begitu umum, sehingga kita bahkan tidak mengenalinya. Mungkin cara terbaik untuk mempelajari eufemisme adalah dengan menyelidiki beberapa contoh cerdas:

  • Kita mengalami banyak korban (banyak tentara terbunuh)
  • Ada kemacetan di sungai ( sembelit )
  • Perampingan, perampingan, atau pemecatan (pemecatan karyawan)
  • Berdoa ke altar porselen ( muntah ke toilet)
  • Jika sesuatu terjadi pada saya (jika saya mati)
  • Pekerja Sanitasi (pengumpul sampah)
  • Pendaratan yang tidak direncanakan (kecelakaan pesawat)
  • Mal de mer (mabuk laut)

Mereka biasanya termasuk dalam salah satu kategori berikut:

  • Singkatan: BO (bau badan), WC (toilet)
  • Kata asing: faux (palsu), atau faux pas (kesalahan bodoh)
  • Abstraksi: sebelum saya pergi (sebelum saya mati)
  • Arahan: bagian belakang, tidak dapat disebutkan
  • Kata-kata yang lebih panjang: perut kembung , berkeringat, gangguan mental
  • Istilah teknis: gluteus maximus
  • Salah pengucapan: sial, tembak

Berdoa ke altar porselen adalah eufemisme untuk muntah di toilet.

Cacophemism atau disfemisme adalah kebalikan dari eufemisme. Disfemisme adalah pengganti ofensif dari sesuatu yang tidak ofensif. Mari kita perhatikan seorang pemalas yang sedang menonton televisi, misalnya; dia mungkin memperhalus perilakunya dengan mengatakan bahwa dia ‘memulihkan diri dari pekerjaan’. Disfemisme yang berkorelasi, atau pengganti yang menghina adalah ‘ kentang sofa ‘.

Baca juga