Apa Artinya “Cuckoo di Sarang”?

Aristoteles adalah salah satu orang pertama yang menggambarkan perilaku parasit cuckoo.

Ungkapan “cuckoo in the nest” memiliki berbagai arti. Ini bisa berarti setiap orang atau benda yang ditemukan di tempat yang bukan tempatnya dan juga digunakan untuk berarti masalah apa pun yang tumbuh dengan cepat, menghabiskan sumber daya yang dibutuhkan untuk tujuan lain. Selain itu, istilah ini terkadang digunakan untuk menyebut anak haram. Ungkapan tersebut telah digunakan sebagai judul film, acara TV, dan novel.

Frasa ini berasal dari kebiasaan bersarang beberapa spesies cuckoo, sejenis burung. Lebih dari 50 spesies kukuk Eropa dan tiga dari Dunia Baru terlibat dalam perilaku bersarang yang disebut parasitisme induk. Alih-alih membesarkan anak mereka sendiri, parasit induk bertelur di sarang spesies burung lain.

Cuckoo parasit adalah inang-spesifik, artinya setiap spesies cuckoo bertelur di sarang hanya satu spesies burung lainnya. Telur Cuckoo telah berevolusi menyerupai telur burung-burung ini, membuatnya sulit untuk dibedakan. Ketika telur kukuk menetas, burung inang mengangkat anak ayam sebagai salah satu miliknya. Telur Cuckoo memiliki masa inkubasi yang singkat dan anakan yang cepat matang, sehingga burung ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis inang yang masih muda. Biasanya menghancurkan telur mereka atau mengusir mereka dari sarang, kemudian meniru tangisan mereka untuk mendapatkan orang tua tuan rumah untuk memberinya makan, memungkinkan cuckoo dewasa untuk melestarikan sumber dayanya sementara anak-anaknya mengkonsumsi sumber daya yang dimaksudkan untuk orang lain.

Tingkah laku burung cuckoo bersarang sudah dikenal manusia sejak jaman dahulu. Aristoteles dan Pliny sama-sama menggambarkan perilaku parasit cuckoo. Gagasan “cuckoo di sarang” digunakan sebagai analogi untuk perilaku manusia setidaknya pada Abad Pertengahan. Istilah Perancis Kuno cucuault mengacu pada seorang suami yang istrinya berselingkuh dan yang, implikasinya, membesarkan anak-anak yang mungkin bukan miliknya. Nama ini berasal dari cucu atau cuckoo Prancis Kuno , dan merupakan akar dari dunia Inggris “cuckold.”

Penggunaan frasa kontemporer sangat bervariasi. Misalnya, seseorang mungkin berkata, “Kita terkejut ketika anjing keluarga mengadopsi anak kucing dan membesarkannya sebagai miliknya, seperti burung kukuk di dalam sarang.” Penggunaan lain untuk frasa tersebut mungkin menyoroti implikasinya terhadap ketidakwajaran seksual atau pencurian sumber daya.

Baca juga